Juramadi Esram: Literatur Yang Ditinggalkan Raja Ali Haji
PROKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Kepala Dinas Kebudayaan Kepri Juramadi Esram mengatakan Festival Raja Ali Haji (RAH) tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengenang dan menghargai warisan budaya serta literatur yang ditinggalkan oleh Raja Ali Haji.
“Dengan semangat kebersamaan dan cinta budaya, mari kita sukseskan Festival Raja Ali Haji 2024!,” kata Juramadi dalam sambutannya sebelum Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Kepulauan Riau, T.S Arif Fadillah secara resmi membuka kegiatan Festival Raja Ali Haji (RAH) di Kawasan Balai Adat Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Jumat (5/7/2024 kemaren.
Ia berharap melalui acara tersebut, semangat generasi muda untuk melestarikan budaya Indonesia, khususnya budaya Melayu Kepulauan Riau, semakin tumbuh. Festival ini juga diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam menjaga kelangsungan warisan budaya yang ada agar tidak putus di satu generasi saja.
“Semoga Festival Raja Ali Haji (RAH) dapat terus diselenggarakan di masa mendatang dan menjadi bagian dari upaya bersama dalam memajukan dan melestarikan kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau,”doa Ketua LAM Kota Tanjungpinang ini.
Seperti diketahui, setelah vakum selama 28 tahun sejak tahun 1996 lalu, Festival Raja Ali Haji (RAH) kembali diselenggarakan di tahun 2024 ini.
Acara ini direncanakan berlangsung selama tiga hari tiga malam, dimulai dari tanggal 5 hingga 7 Juli dengan tujuan memperkuat identitas budaya Melayu dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Riau.
Selama festival, berbagai acara menarik akan disajikan, termasuk alih wahana Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji dalam format tari, pentas musik bersama Dermaga Musica dan Staman Penyengat, serta pameran buku dan naskah klasik. Selain itu, masih banyak kegiatan menarik lainnya yang akan menyemarakkan festival ini.
Turut hadir dalam festival ini, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Sjamsul Hadi, para pimpinan FKPD Kepri, para tokoh adat dan masyarakat Penyengat dan masyarakat Penyengat.(yan)