BINTANKEPRI

Taruna-Taruni SMK Perkapalan Hang Tuah ‘Napak Tilas’ di Penyengat

Tampak Taruni-Taruni bersama guru SMK Perkapalan Hang Tuah Tanjung Uban foto bersama di Masjid Masjid Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kamis (16/11/2023). Foto dok SMK Perkapalan Hang Tuah.

PROKEPRI.COM, BINTAN – Taruna-Taruni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perkapalan Hang Tuah, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan melakukan kegiatan Studi Tour bertema ‘Napak Tilas’ sejarah kerajaan dan budaya Melayu di Pulau Penyengat, Tanjungpinang pada Kamis (16/11/2023) kemaren. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh taruna-taruni bersama guru sebanyak 95 orang.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Syamsudin Lango Kukun sekaligus Wakil Ketua (Waka) Kesiswaan SMK Perkapalan Hang Tuah menerangkan, bahwa Study Tour bertema ‘Napak Tilas sejarah dan Budaya melayu’ tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat atas peristiwa bersejarah di daerah Melayu khususnya di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

“Agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bisa dijadikan bekal pengetahuan, khususnya generasi muda kaum pelajar,” ungkap Syamsudin, Sabtu (18/11/2023).

Para Taruna-Taruni, sambung dia, juga dikenalkan dengan berbagai situs-situs peninggalan sejarah kerajaan dan diberikan edukasi sekaligus berziarah ke makam para leluhur raja dan tokoh-tokoh penting di Pulau Penyengat.

“Seperti yang diketahui bersama bahwa kontribusi salah satu pahlawan nasional kita yaitu Raja Ali Haji yang mendapat Anumerta sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas kontribusinya pada bahasa, sastra, budaya Melayu, dan sejarah Indonesia. Yang mana bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu, merupakan peran penting beliau,” jelas Syamsudin.

Kepala SMK Perkapalan Hang Tuah, Letda Laut dr. Habsy Jabbar memberikan apresiasi terlaksananya Studi Tour ‘Napak Tilas’ tersebut. Menurut Habsy, bahwa kegiatan itu merupakan pembelajaran kepada Taruna-Taruni yang tidak hanya dilaksanakan di dalam ruang kelas atau berpusat di sekolah saja, melainkan juga dilaksanakan diluar sekolah atau lapangan.

“Sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kemampuan nalar berfikir kritis peserta didik. Disamping itu nilai-nilai budaya dan sejarah didaerah sendiri perlu diketahui oleh generasi atau pelajar saat ini, jangan sampai sejarah dan budaya di daerah sendiri tidak diketauhi sama sekali. Ada pepatah mengatakan bahwa dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,”pesan Habsy.

Senada dengan itu, Guru Bahasa Indonesia SMK Perkapalan Hang Tuah, Juli Ulta Pratiwi mengatakan, dalam kegiatan Study Tour ini, para Taruna-Taruni juga diberikan tugas oleh masing-masing guru mata pelajaran. Tugas yang diberikan, sambung Ulta, dengan pembelajaran berdiferensiasi para Taruna-Taruni mengeksplorasikan kemampuan mereka melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan memanfaatkan tekhnologi seperti handphone atau kamera.

“Baik secara individu maupun kelompok. Nantinya setelah mereka kembali ke sekolah para peserta didik akan diberikan waktu untuk mengerjakan tugasnya. Kemudian mereka akan mengumpulkan dan mempresentasikan hasil karya mereka masing-masing,” ungkapnya.

Ulta berharap dengan adanya study tour ini, Taruna-Taruni lebih berwawasan kreatif dan inovatif.

Terpisah, salah seorang Taruna SMK Perkapalan Hang Tuah bernama Richat mengaku bersemangat mengikuti ‘Napak Tilas’ tersebut. Menurut dia, study tour ini merupakan pengalaman yang sangat berharga yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

“Saya penasaran sekali sebelumnya, biasanya saya hanya selalu mendengar cerita dari orang lain terkait pulau yang sangat bersejarah ini, ternyata menyimpan berjuta ilmu pengetahuan disana. Wajar kalau pulau penyengat ini mendapat Desa Wisata Terbaik di Indonesia tahun 2023 ini,”tutup taruna tingkat satu tersebut.

Editor: yan

Back to top button