ADVETORIAL

Hadiri Rakor BP KPBPB, Sekdako Paparkan Keunggulan Berinvestasi di Tanjungpinang

Tampak Sekdako Tanjungpinang Zulhidayat, S.hut memberikan sambutan pada Rakor dan Konsolidasi Lahan di kawasan FTZ yang digelar BP KPBPB Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang di Hotel CK Jalan Raja Haji Fisabilillah, Kilometer 8 Atas Tanjungpinang, Kamis (16/11/2023). Foto Diskominfo Tpi

PROKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang Zulhidayat,S.Hut menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dan Konsolidasi Lahan di kawasan Free Trade Zone (FTZ) yang digelar Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP KPBPB) Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang di Hotel CK Jalan Raja Haji Fisabilillah, Kilometer 8 Atas Tanjungpinang, Kamis (16/11/2023).

“Pemko Tanjungpinang mengapresiasi kepada BP KPBPB Bintan wilayah Tanjungpinang karena telah melaksanakan acara pada hari ini,” kata Zulhidayat dalam sambutannya.

Ia mengatakan, kehadiran KPBPB di Tanjungpinang harus disyukuri, karena tidak semua daerah memiliki keunggulan seperti di Tanjungpinang. KPBPB hanya berada di empat daerah di Indonesia diantaranya Pulau Bintan termasuk wilayah Tanjungpinang, Batam, Karimun dan Sabang.

Menurut Zulhidayat, investor saat ini tengah melirik seluruh daerah Indonesia untuk berinvestasi. Semua daerah juga berlomba-lomba untuk menarik investor datang, termasuk juga negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga negara kawasan Asean lainnya.

Sekdako mengibaratkan menarik investasi merupakan suatu kompetisi, tentunya harus ada kiat-kiat atau strategi supaya dapat memenangkan kompetisi dalam hal ini menarik investor datang berinvestasi.

“Tidak lain tidak bukan, untuk memenangkan kompetisi pasti kelebihan apa yang kita tawarkan kepada investor supaya mereka mau berinvestasi di Tanjungpinang,” papar Zulhidayat.

Zulhidayat juga menjelaskan, banyak keunggulan dan kelebihan bagi investor yang mau berinvestasi di Tanjungpinang, diantaranya memiliki Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB).

“Kehadiran KPBPB ini harus dimanfaatkan betul untuk menarik investor datang berinvestasi,” pesannya.

Selanjutnya, masih Zulhidayat, letak geografis Tanjungpinang sangat strategis yakni berada di Selat Malaka. Dia mengatakan, pada zaman kerajaan Riau Lingga, Tanjungpinang merupakan pusat perdagangan yang strategis.

Bahkan pada kala itu banyak orang luar daerah berbondong-bondong datang ke Tanjungpinang, karena perkembangan yang luar biasa. Namun beriring waktu, adanya negara Singapura, pamor Kota Tanjungpinang sudah semakin redup dan sirna.

“Setelah ada Singapura perlahan kejayaan itu sirna, tapi justru bagaimana kejayaan masa lalu kita jadikan motivasi. Bukan tidak mungkin, sudah saatnya ini kita bisa kembali maju bersama dengan manfaatkan potensi yang ada,” imbaunya lagi.

Selain itu, keunggulan lain yang bisa dijual yakni Upah Minimum Regional (UMR) Tanjungpinang terendah diantara KPBPB di Kepri seperti Bintan, Batam, Karimun.

“Bahkan dengan Batam kita punya selisih 1 juta rupiah, itu bagi investor sangat luar biasa,” tutup Zulhidayat. (Adv/Dinas Kominfo)

Back to top button