KAMPUS

Mofu Soroti Tantangan Serius Yang Dihadapi Pendidikan Tinggi di Papua

Mendiktisaintek Brian Yuliarto menerima cendera mata usai Raker LDIKTI Wilayah XIV Papua pada Jumat, (4/7/2025) di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Foto kmdti

PROKEPRI.COM, SORONG – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Kemdiktisaintek, Suriel Semuel Mofu, menyoroti berbagai tantangan serius yang dihadapi pendidikan tinggi di Tanah Papua, khususnya keterbatasan ekonomi mahasiswa.

Ia memaparkan bahwa dari sekitar 60 ribu mahasiswa di PTS, hanya 27 ribu yang aktif kuliah, sementara sisanya terpaksa berhenti karena alasan biaya.

Mofu juga menyebutkan bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan beasiswa setiap tahunnya. Namun, menurutnya, perlu juga dukungan pemerintah daerah untuk menambah program beasiswa tersebut agar lebih banyak lagi anak Papua yang bisa mengenyam pendidikan yang layak.

“Kami mengusulkan agar Pemda juga bisa membuat program KIP Daerah,”tegasnya dalam Rapat Kerja (Raker) LLDIKTI Wilayah XIV Papua pada Jumat, (4/7/2025) di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto yang ikut hadir dalam Raker ini menegaskan akan langsung menindaklanjuti hasil rekomendasi Raker secara konkret.

“Pak Gubernur, sebelum membuka PTN, supaya cepat, PSDKU saja, tahun depan sudah bisa langsung rekrut untuk prodi-prodi yang tidak ada di PTS-nya,”Brian.

Langkahnya ini menuai apresiasi dari peserta Raker yang melihat komitmen nyata pemerintah pusat untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi di Tanah Papua.

Dalam sesi pleno, Brian bahkan menyatakan keterbukaannya untuk menetap lebih lama di Papua karena merasakan kehangatan dan semangat kolaboratif yang kuat.

“Saya merasa sangat berada seperti di rumah sendiri ketika saya tiga hari ini berkunjung ke Papua. Terus terang tadi saya sampaikan, saya merasa jatuh cinta dengan Papua,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan penghargaan mendalam kepada para dosen dan pengelola PTS atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan generasi mutiara Papua.

“Para pengelola perguruan tinggi, bahwa peran Bapak-Ibu ini sangat strategis, peran Bapak-Ibu semua ini sangat mulia, mencerdaskan anak-anak bangsa. Itu adalah peran yang akan terus diingat-ingat oleh anak didik yang kita luluskan sampai kapanpun. Jadi mutiara-mutiara ini yang akan memajukan tanah Papua itu adalah bersumber atau hasil gemblengan, hasil didikan Bapak-Ibu semua,”ingat Brian.

Senada hal itu, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, juga menyampaikan dukungan penuh atas komitmen Kemdiktisaintek dalam memperluas akses pendidikan tinggi di tanah Papua.

Menurutnya, kehadiran kampus negeri juga sangat penting untuk membuka prodi-prodi unggulan dan mendorong peningkatan SDM lokal.

Elisa juga menyebut bahwa sebagian infrastruktur dan lahan telah tersedia, termasuk gedung, sarana prasarana, serta staf.

“Kami siap berkolaborasi dengan ITB, UI, IPB, dan universitas lain agar proses pendiriannya bisa dipercepat,”tambahnya.

Raker ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari unsur pemerintah daerah, lembaga legislatif, forkompimda, serta pimpinan lembaga pendidikan tinggi. Kehadiran berbagai tokoh ini mempertegas komitmen bersama dalam mendukung kemajuan pendidikan tinggi di Tanah Papua.(wan)

Editor: yn

Back to top button