PROKEPRI.COM, BATAM – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura berharap kehadiran Asosiasi Pengusaha Limbah (ASPEL) Bahan Beracun Berbahaya (B3) Indonesia diharapkan menjadi wadah penting dalam mendorong pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Melalui asosiasi ini, Nyanyang mengingatkan para pelaku usaha dapat terus bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap aman dan lestari
“Sebagaimana kita ketahui, limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) merupakan buangan hasil olahan yang memiliki sifat dan konsentrasi mengandung zat beracun. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia,”ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Menurutnya, baik kegiatan industri maupun rumah tangga merupakan penghasil limbah yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan yang tepat, terintegrasi, dan ramah lingkungan agar dampak negatifnya bisa diminimalisir.
Kehadiran ASPEL B3 Indonesia, lanjut Nyanyang, menjadi langkah strategis dalam upaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kelestarian lingkungan, khususnya di wilayah Kepulauan Riau yang memiliki aktivitas industri tinggi, terutama di Kota Batam.
Sebelumnya, Nyanyang menghadiri pelantikan pengurus ASPEL B3 Indonesia periode 2025–2028 yang digelar di Hotel Said Baram Center, Kota Batam, Senin (16/6/2025).
Dalam sambutannya, Nyanyang menegaskan pentingnya pengelolaan limbah B3 secara terpadu dan aman, mengingat limbah jenis ini memiliki potensi besar merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.
“Semoga kepengurusan ASPEL B3 ini dapat terus berkontribusi aktif dan memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Riau,” pungkasnya.(wan)
Editor: yn
