KEPRITANJUNGPINANG

Pemprov Kepri Bantu Keluarga Nelayan Natuna yang Ditangkap Malaysia

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepri, Doli Boniara dalam konferensi pers bersama Konsulat Jenderal RI Kuching, dalam keterangan pers yang diterima Kamis (25/4/2024). Foto ist

PROKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) dipastikan akan membantu keluarga nelayan Natuna yang ditangkap oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Jum’at (19/04) yang lalu.

“Fokus Pemprov Kepri adalah membantu keluarga nelayan yang ditangkap untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Karena para nelayan itu adalah tulang punggung keluarga jadi sekarang kita fokus hubungi dan bantu keluarganya dulu,” kata Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi Kepri, Doli Boniara dalam konferensi pers bersama Konsulat Jenderal RI Kuching, dalam keterangan pers yang diterima Kamis (25/4/2024).

Doli mengatakan, APMM menangkap delapan orang nelayan asal Natuna yang melaut menggunakan 3 kapal. Delapan orang nelayan tersebut, sambungnya, ditangkap usai APMM menduga para nelayan telah memasuki perairan Malaysia.

“Saat ini kita masih menunggu titik koordinat dimana mereka ditangkap, apakah benar di laut Malaysia atau tidak, karena ada perbedaan persepsi antara nelayan dan pihak Malaysia,” kata Doli

Terkait langkah hukum , Doli mengatakan Pemprov Kepri menyerahkannya ke Konjen RI di Kuching yang bisa mendampingi langsung para nelayan tersebut.

“Kita percayakan ke Konjen, dari pengalaman sebelumnya sangat jarang sampai persidangan, namun kita sudah mempersiapkan rencana pemulangan mereka,” kata Doli.

Untuk mencegah kejadian serupa berulang, Doli mengungkapkan, Pemprov Kepri akan segera mensosialisasikan kepada nelayan di Kepri khususnya yang diperbatasan tentang batas negara dan sejauh mana mereka boleh melaut.

“Tadi pemerintah pusat juga baru saja mengirim undangan ke kami untuk membahas hal ini, karena tidak hanya nelayan di Kepri, kasus serupa juga banyak di Maluku, NTT, dan Papua,” katanya.***

Editor: odi

Back to top button