KEPRITANJUNGPINANG

Penggrebekan Asrama Putra Anambas di Tanjungpinang Ternyata Tidak Benar

Jajaran pengurus asrama putra Anambas. Foto istimewa
Jajaran pengurus asrama putra Anambas di Tanjungpinang. Foto istimewa

PROKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Pengurus asrama putra Anambas di Jalan Kijang Lama, Kilometer Enam, Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membantah digrebek warga setempat, lantaran memasukin perempuan diatas jam normal bertamu baru-baru ini.

“Grebek itu tidaklah semuenye benar. Pade saat kejadian bukanlah anak-anak asrama putra yang membawa perempuan tersebut masuk kedalam asrama. Akan tetapi, kawan dari anak asrama putra menitipkan beberapa menit, dua orang kawan perempunnya untuk di antar pulang ke kosan masing-masing. Di karenakan kawan anak
asrama tersebut kekurangan motor dan pada saat kejadian hanye due orang perempuan yang berade di asrama putra (bukan di dalam kamar) bukan empat orang bahkan enam orang,” kata La Ode, pengurus asrama putra Anambas memberikan klarifikasi kepada Prokepri.com, Jumat (2/12).

La Ode mengungkapkan, bahwa yang menjadi empat orang perempuan seperti di foto berita sebelumnya, karena dua orang kawan perempuan di panggil juga untuk di mintai keterangan.

“Saye hanye menitipkan sebentar due orang kawan saye di asrama untuk menjemput kawan yang satunye. Karena kekurangan motor makenye saye titipkan sebentar di asrama. Saye ndok ade maksud ape-ape dan ndok tau sampai macam ni. Saat saye tibe dijalan raye depan asrama besame kawan yang lainnye asrama lah ramai orang. Saye antar sekejap kawan saye dan saye balek ke asrama, saye langsong diintrogasi dan di suruh jemput lagi due orang kawan yang saye antar tadi,” sambung La Ode.

La Ode mengatakan, pihak asrama putra Anambas tidak ada bermaksud menyimpan perempuan didalam asrama tersebut.

“Kami pun tidak ada bermaksud untuk menyimpan perempuan di dalam asrama, apalagi sudah larut malam seperti itu. Kami adelah orang-orang yang berintelektual tau dan paham akan norma-norma dan etika. Jadi, disini kami tidaklah pernah bermaksud untuk mencemarkan nama baik asrama, nama baik mahasiswa anambas dan nama baik kampong halaman kite. Kami meminta maaf kepade semue kawan-kawan sudare mare semue apabile ade yang merase malu karena berita tersebut,” tutup La Ode.

Sementara itu, Pembina Himpunan Mahasiswa Kabupaten Anambas (HIMKA), Edi Susanto memastikan sudah melakukan koordinasi bersama lurah setempat.

“Sudah koordinasi dengan lurah dan dijadwalkan pertemuan klarifikasi sekaligus membahas tentang pemukulan yang terjadi dimalam kejadian. Pertemuan akan digelar pada Senin (5/12) nanti pukul 09.00 Wib pagi dikantor lurah,” ucap Edi. (yan)

Tinggalkan Balasan

Back to top button