Warga Tanjungpinang Diingatkan Waspada Penyakit Demam Babi Afrika dan PMK

PROKEPRI.COM, TANJUNGPINANG – Warga Tanjungpinang diingatkan agar waspada terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) termasuk Demam Babi Afrika (ASF).
Peringatan itu disampaikan Badan Karantina Indonesia melalui perwakilannya yang menghadiri Rapat Koordinasi Rutin (Rakortin) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) periode Januari 2025 di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah, Lantai 3, Kantor Walikota Tanjungpinang di Senggarang, Jum’at (17/01/2025).
Agenda ini dipimpin Sekretaris Daerah, Zulhidayat didampingi Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri dan dihadiri oleh perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, BPS, BMKG, Badan Karantina Indonesia, serta OPD terkait dan lintas sektor lainnya
Dikutip dari keterangan resmi, bukan hanya PMK dan ASF, BMKG RHF Tanjungpinang melalui perwakilannya yang hadir juga memaparkan prediksi cuaca terbaru.
Dari laporannya, BMKG mengungkapkan, bahwa kondisi cuaca Kota Tanjungpinang pada Februari 2025 mendatang diprediksi mengalami curah hujan (CH) sedang hingga tinggi.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar waspada terhadap potensi banjir dan angin kencang.
Apa itu Demam Babi Afrika?
Dikutip dari Wikipedia, Demam babi Afrika dalam bahasa Inggrisnya African swine fever, disingkat ASF) adalah penyakit menular pada babi yang disebabkan oleh virus African swine fever.
Virus ini dapat menginfeksi anggota famili Suidae, baik babi yang diternakkan maupun babi liar.
Penyakit ASF dapat menyebar dengan cepat dengan tingkat kematian yang tinggi sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. (yan)